Berkunjung ke desa merupakan suatu aktivitas yang menjadi mewah jika dilakukan oleh masyarakat perkotaan. Karena suasananya yang berbeda jauh dan kehidupan di desa lebih damai, maka orang kota pun lebih memilih untuk berlibur ke desa. Salah satu pilihan tempat untuk berlibur di desa adalah Bali.
Bali memang terkenal dengan wisata pantainya yang sangat banyak nan eksotis. Namun ternyata wisata desa adatnya juga terbaik. Pasalnya, desa adat ini selain menawarkan keindahan alam yang masih asri, tetapi juga tradisi budaya zaman dahulu yang masih bertahan hingga kini. Bagi Anda yang penasaran ada desa apa saja di Bali, simak ulasannya berikut.
Desa Penglipuran
Sebagai desa atau kampung terbersih di Bali, Desa Penglipuran menghadirkan suasana alam yang tenang dan tertata. Di sana Anda tidak akan melihat sampah berserakan karena kebersihannya selalu terjaga. Bahkan di dalamnya tidak ada motor yang seliweran karena memang tidak diizinkan agar kebersihan desa ini tetap terjaga.
Terletak di Bangli, Bali Tengah, Desa Penglipuran memiliki luasan tanah yang cukup kecil namun apik. Rumah yang terdapat di dalam desa ini rata-rata rumah adat tradisional Bali kuno dengan pintu masuk gapura yang khas. Jika Anda ingin menikmati Bali yang tenang dan damai tanpa hiruk pikuk pantai yang ramai, berkunjunglah ke Desa Penglipuran.
Desa Trunyan
Desa adat ini terbilang unik karena memiliki tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang. Mereka memiliki kebiasaan pemakaman yaitu dengan menaruh jasad orang meninggal di atas tanah dan di bawah pohon menyan. Uniknya adalah jasad tersebut tidak meninggalkan bau walau tidak dikubur di dalam tanah.
Di Desa Trunyan, terdapat beberapa keunikan lain yang jarang ditemui di tempat lain. Misalnya seperti adanya pantangan untuk tidak membawa pulang apapun yang ada di pemakaman desa. Jika hal itu dilanggar, diyakini akan terjadi hal buruk di kemudian hari. Lalu ada pula tarian Barong Brutuk yang masih diyakini masyarakat desa dapat menyembuhkan penyakit. Percaya atau tidak percaya, kita sebagai pengunjung wajib menghargai dan mematuhi peraturan yang ada di desa.
Desa Tenganan
Jika berkunjung ke Karangasem, jangan lupa untuk mengunjungi Desa Tenganan. Desa ini mempunyai tradisi unik yang masih dijalankan hingga kini. Misalnya adalah tradisi mekare-kare. Mekare-kare atau perang pandan adalah “perang” antar laki-laki yang masing-masing memegang pandan berduri untuk saling menyerang. Mekare-kare ini digelar setahun sekali di bulan kelima sebagai bentuk penghormatan kepada dewa.
Salah satu keunikan lain dari Desa Tenganan ialah masyarakatnya tidak memiliki kasta, tidak merayakan Nyepi, dan tidak mendirikan penjor saat Galungan tiba. Walaupun begitu, Desa Tenganan tetap diterima sebagai masyarakat Bali asli.
Jika Anda bosan dengan aktivitas di Bali yang keluar masuk pantai saja, bagaimana jika keliling semua desa adat di atas? Pasti pengalaman Anda liburan di Bali akan semakin seru dan menyenangkan. Selamat berlibur!